Minggu, 08 Juni 2014

Lie For You 2

Judul : Lie For You
Author : KRS
Cast :
-      Seo Joohyun a.k.a Seohyun
-      Cho  Kyuhyun a.k.a Kyuhyun
-      Kwon Yuri a.k.a Yuri
Genre : Romance, Sad End
Type : Twoshoot
Descleimer : Cast dalam fanfic ini hanya pinjaman. Siapapun  boleh menggunakan cast yang sama.



Happy Reading

2 tahun kemudian

aku kembali untukmu, apa kabarmu sayang??’

Senyum lebar terbit diwajah namja yang baru saja selesai menggucapkan janji setia pada negara sebagai pertanda selesainya ia menuntaskan tugas wajibnya sebagai warga negara yang baik. Namja itu menjabat tangan perwira dan para tetinggi tentara lainnya untuk meminta ijin pamit meningalkan tempat pelatihan yang sudah 2 tahun lebih ini ditempatinya. Dua tahun sudah berlalu, namja itu yang tak lain adalah kyuhyun kini sudah menyelesaikan wamilnya. Kyuhyun kemudian meninggalkan tempat pelatihan itu. tak ada yang menyambutnya. Ia memang merahasiakan hari kembalinya dia.
Kyuhyun menaiki kereta yang akan membawanya kembali ke Seoul. Kyuhyun duduk didekat jendela. Namja yang kini sudah menjadi salah satu  prajurit negara itu kini menatap kearah luar jendela. Kyuhyun tersenyum tipis. Kyuhyun berencana setelah ia pulang ke Seoul, kyuhyun akan cepat menyelesaikan sekolahnya kemudian mencari pekerjaan dan melaksanakan janjinya pada seohyun. bicara tentang seohyun. kyuhyun berfikir bagaimanakah kabar yeoja itu. apa seohyun masih sama seperti seohyunnya yang dulu? Apa seohyun merindukan dirinya seperti dirinya merindukan seohyun? kyuhyun berharap jawaban pertanyaannya itu adalah ia dan Kyuhyun sangat berharap seohyun masih sendiri saat ini. Jikapun seohyun sudah memiliki seorang kekasih, kyuhyun bersumpah akan merebut seohyun dari kekasihnya. Biarlah ia menjadi manusia yang kejam asalkan ia bisa bersama seohyun. tapi ia bingung dengan hatinya sekarang. Mengapa ia merasa seperti kehilangan. Tidak sekarang tapi  semenjak 2 tahun yang lalu. Apapun itu kyuhyun berharap takkan ada kabar buruk nantinya.

Setelah sampai di seoul, kyuhyun tidak langsung menemui seohyun. kyuhyun pulang kerumah peninggalan orang tuanya di seoul. Orang tua kyuhyun memang sudah pergi semenjak kyuhyun kelas satu sma karena kecelakaan yanng menimpa mereka bersama orang tua seohyun. yah kyuhyun dan seohyun sudah yatim piatu. Kyuhyun merebahkan  tubuh lelahnya dikasur empuk yang sudah lama tak ia tempati itu. pikiran kyuhyun kembali tertuju pda rencana yang sudah ia susun.

“Hanya tinggal menyelesaikan satu semester terakhir dan menyusun skripsi. Setelah itu aku harus melanjutkan bisnis perusahaan appa.”

“Seohyun-ah... tunggu oppa. Oppa janji tidak akan lama lagi.”

Kyuhyun memejamkan matanya. Berharap ia bisa cepat terlelap dan rasa letih seta capainya dapat hilang.

.
.

‘aku tak menyangka bisa melihatmu disana, bodohnya aku tidak menghampirimu’

Waktu takkan pernah berhenti untuk terus berjalan. Tak terasa kini satu rencana hampir diselesaikan oleh kyuhyun. Kyuhyun sebentar lagi akan menyelesaikan sekolahnya. Lusa kyuhyun akan mengikuti ujian skripsi. Banyak hal perubahan yang  dialami oleh kyuhyun. Namja itu kini menjadi namja yang lebih pendiam. Kyuhyun seperti itu semenjak ia bertemu dengan yuri untuk menanyakan keberadaan seohyun karena hampir dua bulan ia sekolah ia tak pernah bertemu dengan seohyun. saat itu yuri mengatakan padanya kalau seohyun melanjutkan sekolahnya ke universitas diluar negri dan sialnya yuri tak mau memberitahukannya negri mana yang seohyun tuju.
Kyuhyun memang tak berniat untuk mencari seohyun sekarang tapi nanti. Nanti jika ia sudah berhasil. Pada saat itu kyuhyun janji untuk langsung melamar seohyun, mempersuntingnya sebagai istrinya. Saat ini kyuhyun tengah berjalan jalan ditaman dimana ia dan seohyun biasa bersama dulu. Kyuhyun berjalan dengan langkah yang santai. Manik matanya berputar secara perlahan mengamati suasana disekitar taman yang baru ia kunjungi lagi
Hanya sedikit perubahan yang terjadi ditaman ini. Kyuhyun melangkah menuju tempat ia dan seohyun biasa duduk bersama sama membaca buku. Dahi kyuhyun mengernyit saat setelah ia berada tak jauh lagi dari tempat itu. mata kyuhyun seketika terbelalak saat menyadari apa yang telah dilihatnya saat ini. Punggung itu. ia sangat kenal dengan punggung yang ditutupi rambut hitam yang cukup panjang itu. belum habis rasa terkejutnya kyuhyun. Ini terasa bagaikan mimpi baginya. Kyuhyun kembali merasa persaannya dicampur aduk saat kembali ia dapat melihat wajah itu. wajah cantik yang benar benar dirindukannya itu. namun bayangan pertemuan terakhirnya dengan seohyun ditaman ini 2 tahun lebih yang lalu mencekat langkahnya. Tiba tiba saja perasaan amarah dan rasa sesak itu menyerangnya lagi. Kyuhyun memejamkan matanya. Sebuah helaan nafas lolos dari bibirnya.
“Seohyun-ah,” gumamnya lirih. Kyuhyun memutuskan untuk berbalik. Tidak, ia tidak sanggup bertemu dengan seohyun sekarang. Biarlah nanti, saat dirinya benar benar bisa melupakan rasa sakit itu dan ia benar benar siap untuk kembali meminta pada gadis itu untuk menjadi miliknya.
Kyuhyun berjalan menjauhi tempat itu. satu pertanyaan yag mengganjal dipikarannya saat ini. Bukankah seohyun berada dinegri orang saat ini? Lalu kenapa ia bisa berada disini? Apa tadi hanya halusinasinya saja? Tapi tidak mungkin, seohyun terasa begitu nyata tadi. Mungkin saja seohyun memang berada di korea saat ini kembali karena ia cuti. Kyuhyun menggelengkan kepalanya. Lebih baik ia pulang saat ini dan mempelajari kembali skripsi yang sudah disususnnya.
.
.

‘selangkah lagi, bersabarlah sayang,’

Siang hari ini panas sinar matahari begitu menyengat. Benar saja, saat ini musim panas melnada negri korea. Orang orang mencari cara untuk menghilangkan rasa panas yang menyengat itu. ada yang memakan eskrim, berkipas, ataupun berdiam dalam ruangan ber-ac layaknya namja yang saat ini menjabat menjadi seorang pemimpin diperusahaannya yang masih terbilang kecil. Kyuhyun memijat dahinya pelan. Banyaknyamasalah yang dialami perusahaan kecilnya hampir saja membuatnya frustasi. Bahkan sempat terlints dibenknya ntuk berhenti menjalankan perusahaan itu dan memilih menjadi tentara saja.
Namun ingatannya terhadap perkataan seohyun dahulu selalu membuatnya berfikir ulang untuk menyerah. Dimana saat itu ia dan seohyun masih sama sama seorang siswa smp. Bedanya saat itu kyuhyun berada di tingkatan terakhirdan seohyun tingkatan satu tahun lebih rendah darinya. Belum lagi kyuhyun harus dibuat frustasi juga karenaa semenjak malam itu, ia tak pernah berjumpa lagi dengan seohyun dialam nyata.
Kyuhyun menutup dokumen yang baru saja dibacanya. Kyuhyun menghembuskan nafasnya kasar. Diliriknya jam yang berada dilengan kirinya. Jam makan siang sudah hampir habis. Tak perduli, kyuhyun meraih jasnya dan berjalan keluar dari ruangannya. Sepertinya  berjalan jalan ditaman adalah hal yang baik untuk menenangkan pikirannya. Siapa tahu, jika saja ia beruntung ia bisa bertemu dengan seohyun seperti setengah tahun yang lalu.
Butuh waktu setengah jam untuk kyuhyun bisa sampai ketaman. Jarak dari kantornya ke taman ini sebenarnya tidaklah jauh. Hanya saja jalanan macet tadi. Setelah memarkirkan mobilnya kyuhyun memutuskan untuk langsung menuju ketempat dimana ia dan seohyun biasa membaca dulu. Kyuhyun merasakan sangat ingin kesana. Tak tahu mengapa tapi kyuhyun merasakan kebahagiaan akan menjemputnya jika ia cepat kesana.
Namun setelah lama berkeliling ditaman itu. hanya sebuah harapan palsu yang kyuhyun dapatkan dari firasatnya. Tak ada seoranpun disana, dan bukannya menjemput kebahagiaan, kyuhyun malah harus dibuat tambah galau. Karena hari yang sudah semakin sore, kyuhyun memutuskan untuk pulang.
.
.

‘aku tidak akan bisa melupakanmu sampai kapanpun.ingat sampai kapanpun!’

Suara dari aliran air sungai dan burung yang berkicau membawa perasaan kyuhyun menjadi lebih tenang. Kyuhyun menghirup nafas lebih dalam dari tempatnya berdiri, merasakan bersihnya oksigen yang bisa ia dapatkan ditempatnya berada saat ini. Kyuhyun melangkahkan kakinya perlahan menelusuri tempat yang sangat asri itu meski ia tak tahu dimana tempat ini. Kyuhyun merasa nyaman ditempat ini.
Tepat saat kyuhyun baru saja akan berbelok, mata kyuhyun menatap punggung yang dibalut oleh kain putih dan tertutupi dengan sebagian rambut yang panjang. Kyuhyun berjalan menghampiri yeoja itu. tepat saat tangan kyuhyun hampir saja menyentuh pundak yeoja itu, yeoja itu berbalik dan tak bisa dibayangkan betapa terkejutnya kyuhyun saat itu. mata kyuhyun sukes dibuat bulat sempurna. Jantung kyuhyun sukses dibuat berdetak lebih cepat.
“seohyun-ah,” suara itu terdengar sangat lirih. “Seohyun-ah, a-aapa ini benar benar kau?” kali ini suara kyuhyun terdengar lebih jelas meski terdengar gugup. Yeoja itu yang memang adalah seohyun hanya bisa tersenyum manis.
Kyuhyun balas tersenyum manis. Ia tak bisa menahan tangannya unutuk tidak menarik tubuh seohyun masuk kedalam pelukannya. “aku merindukanmu seohyun, sangat sangat merindukanmu,” bisik kyuhyun.
Kyuhyun tersenyum lebar dan mengusap puncak kepala seohyun meski tak ada satu katapun yang terucap dari bibir seohyun untuk membalas ucapanya. Tak apa, dirinya sudah merasa sangat bahagia hanya dengan memeluk seohyun seperti saat ini. Senyum bahagia terus saja terukir diwajahnya.
Tiba tiba seohyun  menjauhkan tubuhnya dari kyuhyun. Kyuhyun menatap seohyun bingung. “ada apa hyun?” tanya kyuhyun.
Seohyun lagi lagi hanya diam. Tatapan matanya berubah menjadi sendu. Seohyun menundukkan kepalanya. “gwenchana?” tanya kyuhyun lagi.
Kyuhyun menatap seohyun tidak mengerti saat seohyun menepis tangannya yang tadi ingin menyentuh wajahnya. seohyun mendongak menatap kyuhyun dalam. Perlahan lahan seohyun berjalan mundur menjauhi kyuhyun membuat kyuhyun semakin tidak mengerti dengan sikap seohyun yang benar benar aneh.
Jarak keduanya semakin menjauh. Entah mengapa saat ini kyuhyun merasakan seluruh anggota badannya tidak berfungsi. Ingin rasanya ia saat ini ia mengejar seohyun ataupun memanggil nama seohyun sekedar menahan langkah gadis itu. tapi sialnya ia tak bisa. Sampai saat tubuh seohyun sudah benar benar jauh darinya, kyuhyun bersyukur setidaknya indra pendengarannya masih berfungsi. Ia dapat mendengar dengan baik apa yang diucapkan oleh seohyun sesaat sebelum tubuh yeoja itu menghilang. Sialnya kata kata itu, adalah kata kata yang sangat tidak ingin kyuhyun dengar keluar  dari mulut seohyun.
‘Lupakanlah aku, oppa’
Kyuhyun menggelengkan kepalanya. Ia bersyukur tubuhnya tidak sepatung tadi. Kyuhyun terus menggelengkan kepalanya saat kata kata seohyun masih saja terngiang ditelinganya.”andwe!” kyuhyun memejamkan matanya rapat.
“ANDWE!”

Kyuhyun terbangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu. Kyuhyun menelan salivanya susah. Lagi lagi ia memimpikan itu. benar saja, kyuhyun hampir tiap malam memimpikan mimpi yang sama persis dengan mimpi yang ia alami tadi. Mimpi dimana seohyun menyuruhnya untuk melupakan dirinya. Namun, tak kyuhyun perdulikan itu. sampai kapanpun ia takkan pernah melupakan seohyun. ingat sampai kapanpun!
.
.

‘aku menemukanmu, dan aku takkan pernah melepaskanmu.”

Hari ini adalah hari minggu. Kyuhyun kembali mengunjungi taman. Pria itu masih sangat berharap akan ada kajaiban disana. Kyuhyun ingin tuhan mempertemukannya dengan seohyun lagi ditaman ini seperti hari itu.
Masih dengan tanggal yang sama dengan bulan serta tahun yang berbeda. Kyuhyun mengenakan coat coklatnya berjalan mengelilingi taman. Buku bersampul kuning berada dalam pegangannya. Mata coklatnya terus membaca serentetan kata yang tersusun di buku berukuran kecil itu. sesekali kyuhyun mengamati jalan yang ia lewati. Kalau kalau saja ia melewati jalan yang salah atau malah akan menabrak seseorang.
Namun, kehati hatiannya tentang menabrak orang sepertinya kurang berjalan dengan baik. Baru saja kyuhyun akan melihat kedepan, tubuhnya sudah menabrak orang terlebih dahulu. Tubuh pria itu sukses terhuyung kebelakang. Tidak jatuh hanya terdorong beberapa langkah kebelakang. Kyuhyun dengan cepat menghampiri yeoja yang baru saja ditabraknya itu.
“agassi gwencana?” tanya kyuhyun  pelan. Kyuhyun berjongkok mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan yeoja yang masih terduduk itu. “gwencana? Apa kau terluka? Jeongmal mianhe... aku tak melihatmu tadi,” tanya kyuhyun lagi karena yeoja itu hanya menunduk.
‘Oppa tahu? Meski ini untuk yang terakhir, tapi aku sangat bahagia,”
Yeoja itu memejamkan matanya kemudian mendongak menatap langsung kyuhyun yang berada tepat dihadapannya. Yeoja itu sukses membuat mata kyuhyun hampir keluar dari tempatnya dan juga membuat mulut kyuhyun menganga lebar. Kyuhyun benar benar tidak menyngka. Harapannya terkabulkan?
“Seohyun-ah?” kyuhyun kerjapkan matanya berulang ulang. “Seohyun-ah benarkah ini kau?” ulangnya lagi. “ini benar benar kau?” seakan tak percaya, kyuhyun terus mengulang pertanyaan yang sudah pasti jawabannya itu. yah, yang berada dihadapan kyuhyun, yeeoja yang ditabrak kyuhyun tadi adalah seohyun.
Kyuhyun mengangkat tangannya menyentuh pipi chuby itu sekedar meyakinkan bahwa seohyun yang berada dihadapannya bukanlah ilusinya semata.”Oppa,” dan panggilan lirih itu benar benar meyakinkan kyuhyun bahwa yang berada dihadapannya ini benar benar yeoja yang ia rindukan. Tak akan  menyia nyiakan  kesempatan ini lagi, dengan cepat kyuhyun tarik tubuh seohyun masuk kedalam pelukannya. Seohyun membalas memeluk erat namja itu.
Air mata melengkapi peluk rindu sepasang anak manusia itu. baik kyuhyun ataupun seohyun sama sama tak dapat lagi menahan bendungan air mata mereka. menangis bersama sama, mengungkapkan perasaan mereka lewat tangis itu. kyuhyun semakin erat memeluk yeoja itu seakan tak membiarkan yeoja itu jauh darinya walau satu milipun.
“Aku merindukan mu Seohyun. Anni... tapi sangat sangat merinndukanmu. Seohyun-ah.. oh seohyun-ah kau harus tau itu,” kyuhyun ungkapkan seluruh yang memenuhi hatinya. “kau darimana saja? Kenapa baru muncul sekarang? Tak tahukah kau aku tersiksa selama ini? Tak tahukah kau aku mencarimu selama ini? Aku merindukanmu. Sangat sangat sangat merindukanmu” kyuhyun bawa tubuhnya dan seohyun berdiri dengan masih saling bertatapan.
“aku jauh lebih merindukanmu oppa. Kau benar benar jahat pergi wamil tanpa mengizinkan aku untuk mengantarmu.” Balas seohyun. kyuhyun tersenyum  kaku. “dan  kau bertanya kemana saja aku  selama ini? Tidakkah itu pertanyaan yang lucu?” seohyun sedikit terkekeh. “bukankah selama ini aku selalu berada didekatmu? Kau saja yang tidak menyadarinya,” sungut seohyun.
Kyuhyun mengernyit bingung. “kau bercanda?” balas kyuhyun masih bingung. “jiak selama ini kau berada di dekatku, untuk apa aku mengadu kesepian tadi padamu ny.cho?” balas kyuhyun.
Seohyun terperanjat mendengar panggilan kyuhyun padanya tadi. “ny.cho?” ulang seohyun.
“ne, ny.cho. tak salahkan aku memanggilmu seperti itu? kau juga sebntar lagi akan menjadi ny.cho,” jawab kyuhyun tersenyum.
seohyun memandang senyum kyuhyun itu. hati seohyun benar benar sakit sekaligus senang mendengar kata kata itu. sekali lagi seohyun tatap senyuman manis yang benar benar sanga ia rindukan itu. seohyun beranikan tangannya untuk mengusap dengan lembut pipi tirus itu. seohyun tersenyum sendu. Seohyun memalingkan wajahnya saat air matanya akan turun. Ia tak sanggup. Benar benar tak sanggup.
Kyuhyun memandang heran seohyun. kyuhyun merasa aneh dengan tingkah laku seohyun. kyuhyun merasakan seperti seohyun akan pergi jauh dan lebih lama dari sebelumnya. Astaga perasaan macam apa ini?
“oppa, maukah kau menemaniku ke Seoul university? Aku ingin mengenang masa lalu kita disana oppa,” ucap seohyun tiba tiba yang semakin membuat kyuhyun berfikiran aneh.
.
.
Walaupun merasa aneh, kyuhyun tetap turuti permintaan seohyun. kyuhyun ajak seohyun keatap gedung yang saat ini telah digunakan sebagai gedung fakultas design grafis. Tempat diamana dulu mereka kembali berbaikkan.
Kyuhyun berdiri ditepi atap gedung. Kepalanya mendongak menatap langit yang terlihat cerah itu. senyum mengembang dibibir namja itu. tak dapat ia definisikan lagi betapa bahagianya ia saat ini. Ia sungguh tak menyangka harapannya akan segera terkabulkan sebentar lagi.
Beda dengan seohyun. seohyun menatap satu persatu tiap sudut diatas atap gedung itu. seohyun tersenym tipis mengingat saat ia berani berbohong diatas atap gedung ini. Seohyun menata kyuhyun yang masih tersenyum dengan kepala mendongak keatas menatap lepas langit yang cerah. Lagi senyum sendu itu menghiasi wajah pucat itu.
“kau tahu seberapa sering aku datang kesini seohyun-ah?” kyuhyun mengalihkan pandangannya pada seohyun yang saat itu menatap kearah pemandangan dibawah. Seohyun hanya diam, masih bertahan dengan posisinya itu. “dulu hampir setiap aku pulang kuliah. Tapi sekarang, sangat jarang karena aku sibuk mengurus perusahaan untuk masa depan kita.” Kyuhyun tersenyum lurus kedepan.
“awalnya aku  ingin menjadi perwira saja, tapi demi keinginanmu yang pernah kau ucapkan padaku dulu, aku rela merintis usaha dari nol perusahaan,” sambung kyuhyun. Seohyun menatap kyuhyun dalam.
Sebegitu inginkah kyuhyun untuk bersamanya? Sampai namja itu rela melakukan semua yang ia harapkan. Seohyun tertunduk lesu. Dirinya semakin dirundung rasa bersalah. Tapi mau bagaimana lagi? Takdirnya sudah  digariskan berjalan seperti itu. ia bisa apa untuk menolak takdir yang sudah mutlak itu. seohyun meneteskan air matanya. Ia benar benar tak tahan menahan gejolak dalam hatinya. Hatinya bemar benar terasa sakit karena perang batin yang ia lakukan sendiri.
“Seohyun-ah? Kenapa kau hanya diam sedari tadi?” protes kyuhyun. kyuhyun mengangkat wajah seohyun yang sedari tadi menunduk. Kyuhyun tertegun saat wajah seohyun sudah basah  oleh air mata. Kyuhyun menatap seohyun khawatir. Ia mengusap lembut pipi chubby seohyun menghapus air mata yang masih saja turun dari mata bulat seohyun.
“Jangan menangis Seohyun-ah, ada apa?” tanya kyuhyun perhatian. “apa aku menyakitimu, hmm?” sambung kyuhyun lembut.
Seohyun menggelengkan kepalanya dengan perlahan. “Tidak. Aku tidak apa Oppa. Aku hanya... Ak-aku..” Seohyun tak dapat melanjutkan kalimatnya lagi.  Seohyun beralih menatap mata kyuhyun dengan teduh. “Oppa, maukah kau berjanji untukku?” alih seohyun membuat kyuhyun mengernyitkan alisnya tak paham.
“aku tidak ingin mendengar kata tidak mau. Jadi, oppa harus berjanji padaku, arra?” ucap seohyun lagi. Kyuhyun berpura pura merengut sebal. “Ish, permintaan apa itu.”
“Sudahlah. Dengarkan  ucapanku baik baik. Kau harus terus mengingatnya. Anggap aja ini sebagai perkataan terakhirku, jadi-“
“jangan bicara yang tidak tidak ny.cho!”
“jangan memotong ucpanku oppa!” balas seohyun sebal.
“tapi perkataanmu membuatku  takut pabbo!” ucap kyuhyun sembari menarik ujung hidung seohyun yang dingin.
“aku serius oppa, dengarkan perkataanku baik baik” seohyun menatap mata kyuhyun dalam. “aku tak jujur jika aku mengatakan aku tak mencintaimu. Kau cinta pertamaku oppa, bahkan cinta terakhirku,”
“aku juga mencintaimu seohyun, meski kau bukan yang pertama tapi aku janji akan menjadikanmu cinta terakhirku,”
“anni... kau tak perlu lakukan itu oppa. Cukup jadikan aku sebagai kenangan orang yang pernah kau cintai,”
“aku sunguh sungguh seohyun, kau cinta terakhirku,” kyuhyun menggenggam tangan seohyun namun seohyun dengan perlahan menarik tangannya.
“aku jauh lebih bersungguh sungguh oppa, jebbal... aku ingin kau...” seohyun menunduk. Ia tak yakin harus mengatakan ini. Tapi mau bagaimana lagi. Hal ini memang seharusnya sperti itu. ia tak ingin kyuhyun semakin dalam mencintainya. Ia tak ingin pada akirnya melukai hati kyuhyun lebih dalam.
“kau cari penggantiku. Aku tak mungkin bersamamu”
“sampai kapanpun aku tidak akan mau. Kenapa kau jadi berkata seperti itu eoh? Apa karena kau sudah memiliki namja? Lalu apa artinya cinta yang kau  ucapkan tadi?”
“anni. Hanya kau oppa, tapi ada sebuah alasan mengapa aku tak mungkin bisa bersamamu oppa, maaf aku tak bisa katakan padamu sekarang.” Ucap seohyun. “aku harus pergi sekarang, maaf.”
“aku tidak perduli dengan alasanmu! Aku mencintaimu seohyun-ah sungguh. Tunggu aku besok. Aku akan datang melamarmu. Seohyun kau dengar itu!” teriak kyuhyun pada seohyun yan perlahan lahan menghilang dari pandangan kyuhyun.
Kyuhyun terdiam setelah itu. rasa sesak menguasai hatinya lagi. Entah karena apa kekosongan dalam hatinya kian terasa nyata. Padahal ia sudah bertemu dengan seohyun. kyuhyun menarik nafas panjang untuk menenangkan perasaannya. “seohyun-ah,”

“haruskah aku percaya?? Ini semua tidak benarkan? Tolong katakan ini hanya mimpiku. Mimpi burukku”

Seorang yeoja terlihat berjalan memasuki kawasan pemakan dengan setangkai bunga lili putih ditangannya. Dia adalah yuri. Yuri kemudian meletakkan bunga itu diatas pusara makam yang figura fotonya menampakkan gambar yeoja cantik bergaun putih yang tersenyum dengan manis. Yuri mengamati foto itu lama. Jujur ia merindukan senyum itu. yuri memalingkan wajahnya. ia takut ia takkan sanggup menahan air matanya jika lebih lam menatap senyum itu. yuri dngan perlahan mendudukkan dirinya kemudian menutup matanya untuk berdoa. Setelah itu yuri tersenyum manis.

“apa kabar joo? Kau baik baik sajakan disana?”
“kau pasti bahagia disanakan? Kau pasti senang bisa bersama samhon dan imo seo lagi.”
“maaf aku baru bisa mengunjungimu hari ini. Kau tahukan 3 hari lagi aku akan menikah dengan yesung oppa,”
“Joo, aku menemukan rekaman suaraku diponselku. Itu untuk kyuhyun oppakah? Aku banyak mendengar kau menyebut namanyadisana,”
Yuri mendesah lemah. Ia kembali menguatkan perasaannya. “aku tak bisa tingal lebih lama, aku pulang dulu ya. Annyeong! Nanti aku akan mengunjungimu lagi.”
.
.

‘aku kamu selamanya. Cinta tak hanya didunia. Tunggu aku,’

pagi hari ini terasa begitu gelap karena adanya awan mendung dilangit kota seoul. kyuhyun baru saja terbangun dari tidurnya karena mimpi buruk yang lagi lagi mengusiknya. Benar, lagi lagi kyuhyun bermimpi seohyun yang pergi. Kyuhyun kemudian beranjak untuk mandi. Senyum terpeta diwajahnya. Setelah cukup lama kyuhyun sudah rapi dengan setelan tuxedonya. Jika orang orang bersiap dengan cepat untuk sampai ditempatnya bekerja atau sekolah, beda dengan kyuhyun yang lebih memilih untuk membolos hari ini. senyum lebar terpeta diwajahnya. Kyuhyun mematut dirinya didepan kaca besar yang ada dalam kamarnya.
“kau sudah terlihat tampan kyu,” gumam kyuhyun narsis. Kyuhyun kemudian mengabsen semua barang yang telah  ia persiapkan semalam. Ia berencana akan meminta bantuan yuri untuk melamar seohyun.
.
.
Kyuhyun duduk dengan gelisah. Hampir satu jam ia menunggu didepan apartemen yuri. Kyuhyun memejamkan matanya.
“kyuhyun oppa!” seru seorang yeoja. Yeoja itu berdiri dihadapan kyuhyun.
“yuri-ah! Aish, darimana saja kau? Kau tau aku sudah hampir lumutan menunggumu,”
“untuk apa oppa kemari?” tanya yuri.
Kyuhyun menggaruk tengkuknya yang tak gatal. “kemarin, aku sudah bertemu seohyun, aku berjanji hari ini akan melamarnya, jadi-“
“oppa lupakan seohyun! kau tidak bisa melamarnya oppa, seohyun ... seohyun.. seohyun sudah meninggal. Seohyun sudah meninggal setahun yang lalu”
“Mwo? Kekeke... kau bercanda eoh? Seohyun kemarin bersamaku, dan kau bilang seohyun sudah meninggal setahun yang lalu? Jika kau tak ingin membantuku, kau tidak perlu mengatakan kebohongan seperti ini. kau tak perlu menyumpahi seohyun untuk mati,”
“aku serius, hiks... seohyun sudah meninggal setahun yang lalu. Seohyun meninggal karena kanker yang dideritanya oppa”
“GEOTJIMAL!!! Jangan mengada ada yuri-ah. Kau berbohong katakan kau berbohong sekarang,”
“Dengarkan rekaman ini. aku tahu pasti kau takkan percaya. Jika setelah itu kau masih ingin mencari seohyun, kunjungilah makam orang tua kalian.” Kyuhyun mengambil ponsel milik yuri. Kyuhyun merasakan ada hal yang buruk. Dengan pelan jempol tangannya menyentuh layar ponsel yuri,
“Annyeong Kyuhyun Oppa,”
.
.
.

Daun yang telah  menguning terlepas dari tangkainya tertiup angin yang berhembus kala itu. kyuhyun berdiri dihadapan sebuah tempat peristirahatan terakhir seseorang yang sangat berharga baginya. Tubuh kyuhyun terhempas disamping makam itu. tangannya bergetar kala menyentuh rerumputan yang tumbuh diatas makam itu.
“ah apa kau sudah menyelesaikan wamilmu?”
“aku merindukanmu oppa. Aku ingin menemuimu bolehkah?”
“tapi sangat disayangkan itu tidak akan bisa terwujud lagi,”
Kyuhyun tak kuasa menahan air matanya. Ia terisak keras dan tak henti menggumamkan nama Seohyun.
“kau tahu kankerku yang dulu kembali oppa. Sial sekali bukan?”
“padahal jika saja penyakit ini tidak ada, pasti aku sudah menikah dengamu,”
Kyuhyun tak bisa mengontrol mulutnnya yang terus mengucapkan maaf berulang ulang.
 “kau tahukan aku tidak benar benar menolakmu. Mana mungkin itu terjadi. Aku sangat mencintaimu,”
“aku sudah pernah bilang pada oppa bohong sekali jika aku berkata tidak mencintaimu,”
“oh ya, mungkin aku sudah tak di dunia lagi saat kau mendengar rekaman ini. benar bukan?”
“jika benar, aku mohon lupakan aku oppa.”
“kau ingat ucapanku waktu itu? tuhan memang mengabulkannya oppa. Kau akhirnya mencinaiku,”
“tapi kumohon buang cintamu untukku.”
“lupakan aku, hiduplah dengan baik oppa. Carilah yeoja yang lebih baik dariku.”
“oppa, kurasa aku tak bisa berbicara banyak lagi.”
“Saranghe, Aishitemasu, Wo ai ni, I Love You,”
“Cukup aku yang mencintaimu. Selamat tinggal oppa,”
 “Sampai jumpa seohyun. Saranghe, aku mencintaimu. Sangat sangat mencintaimu.”
.”oppa tahu apa yang paling kuinginkan?”
Kyuhyun hanya diam sembari memperhatikan seohyun yang akan membuka suaranya lagi.”bahkan jika aku harus matipun aku tak apa jika tuhan mau mengabulkan permintaanku itu,”
“jangan berbicara yang aneh aneh seohyun-ah...”
“oppa tahu? Permintaan terakhirku itu adalah mendengar oppa menyatakan cinta padaku dan melamarku.” Ujar seohyun sembari terkekeh.
Kyuhyun memejamkan matanya. Sebuah senyum misterius tercetak samar dibibirnya.
“Aku sangat mencintaimu seohyun, kita tetap akan menikah. Meski tak didunia,”
“Saranghe,”

DORR!!!!!!



End.