Judul : Lie For You
Author : KRS
Cast :
- Seo Joohyun a.k.a Seohyun
- Cho Kyuhyun a.k.a Kyuhyun
- Kwon Yuri a.k.a Yuri
Genre : Romance, Sad End
Type : Twoshoot
Descleimer : Cast dalam fanfic
ini hanya pinjaman. Siapapun boleh
menggunakan cast yang sama.
Happy
Reading
2 tahun kemudian
‘aku kembali untukmu, apa kabarmu sayang??’
Senyum
lebar terbit diwajah namja yang baru saja selesai menggucapkan janji setia pada
negara sebagai pertanda selesainya ia menuntaskan tugas wajibnya sebagai warga
negara yang baik. Namja itu menjabat tangan perwira dan para tetinggi tentara
lainnya untuk meminta ijin pamit meningalkan tempat pelatihan yang sudah 2
tahun lebih ini ditempatinya. Dua tahun sudah berlalu, namja itu yang tak lain
adalah kyuhyun kini sudah menyelesaikan wamilnya. Kyuhyun kemudian meninggalkan
tempat pelatihan itu. tak ada yang menyambutnya. Ia memang merahasiakan hari
kembalinya dia.
Kyuhyun
menaiki kereta yang akan membawanya kembali ke Seoul. Kyuhyun duduk didekat
jendela. Namja yang kini sudah menjadi salah satu prajurit negara itu kini menatap kearah luar
jendela. Kyuhyun tersenyum tipis. Kyuhyun berencana setelah ia pulang ke Seoul,
kyuhyun akan cepat menyelesaikan sekolahnya kemudian mencari pekerjaan dan
melaksanakan janjinya pada seohyun. bicara tentang seohyun. kyuhyun berfikir
bagaimanakah kabar yeoja itu. apa seohyun masih sama seperti seohyunnya yang
dulu? Apa seohyun merindukan dirinya seperti dirinya merindukan seohyun? kyuhyun
berharap jawaban pertanyaannya itu adalah ia dan Kyuhyun sangat berharap
seohyun masih sendiri saat ini. Jikapun seohyun sudah memiliki seorang kekasih,
kyuhyun bersumpah akan merebut seohyun dari kekasihnya. Biarlah ia menjadi
manusia yang kejam asalkan ia bisa bersama seohyun. tapi ia bingung dengan
hatinya sekarang. Mengapa ia merasa seperti kehilangan. Tidak sekarang
tapi semenjak 2 tahun yang lalu. Apapun
itu kyuhyun berharap takkan ada kabar buruk nantinya.
Setelah
sampai di seoul, kyuhyun tidak langsung menemui seohyun. kyuhyun pulang kerumah
peninggalan orang tuanya di seoul. Orang tua kyuhyun memang sudah pergi
semenjak kyuhyun kelas satu sma karena kecelakaan yanng menimpa mereka bersama
orang tua seohyun. yah kyuhyun dan seohyun sudah yatim piatu. Kyuhyun
merebahkan tubuh lelahnya dikasur empuk
yang sudah lama tak ia tempati itu. pikiran kyuhyun kembali tertuju pda rencana
yang sudah ia susun.
“Hanya
tinggal menyelesaikan satu semester terakhir dan menyusun skripsi. Setelah itu
aku harus melanjutkan bisnis perusahaan appa.”
“Seohyun-ah...
tunggu oppa. Oppa janji tidak akan lama lagi.”
Kyuhyun
memejamkan matanya. Berharap ia bisa cepat terlelap dan rasa letih seta
capainya dapat hilang.
.
.
‘aku
tak menyangka bisa melihatmu disana, bodohnya aku tidak menghampirimu’
Waktu
takkan pernah berhenti untuk terus berjalan. Tak terasa kini satu rencana
hampir diselesaikan oleh kyuhyun. Kyuhyun sebentar lagi akan menyelesaikan
sekolahnya. Lusa kyuhyun akan mengikuti ujian skripsi. Banyak hal perubahan
yang dialami oleh kyuhyun. Namja itu
kini menjadi namja yang lebih pendiam. Kyuhyun seperti itu semenjak ia bertemu
dengan yuri untuk menanyakan keberadaan seohyun karena hampir dua bulan ia
sekolah ia tak pernah bertemu dengan seohyun. saat itu yuri mengatakan padanya
kalau seohyun melanjutkan sekolahnya ke universitas diluar negri dan sialnya
yuri tak mau memberitahukannya negri mana yang seohyun tuju.
Kyuhyun
memang tak berniat untuk mencari seohyun sekarang tapi nanti. Nanti jika ia
sudah berhasil. Pada saat itu kyuhyun janji untuk langsung melamar seohyun,
mempersuntingnya sebagai istrinya. Saat ini kyuhyun tengah berjalan jalan
ditaman dimana ia dan seohyun biasa bersama dulu. Kyuhyun berjalan dengan
langkah yang santai. Manik matanya berputar secara perlahan mengamati suasana
disekitar taman yang baru ia kunjungi lagi
Hanya
sedikit perubahan yang terjadi ditaman ini. Kyuhyun melangkah menuju tempat ia
dan seohyun biasa duduk bersama sama membaca buku. Dahi kyuhyun mengernyit saat
setelah ia berada tak jauh lagi dari tempat itu. mata kyuhyun seketika
terbelalak saat menyadari apa yang telah dilihatnya saat ini. Punggung itu. ia
sangat kenal dengan punggung yang ditutupi rambut hitam yang cukup panjang itu.
belum habis rasa terkejutnya kyuhyun. Ini terasa bagaikan mimpi baginya. Kyuhyun
kembali merasa persaannya dicampur aduk saat kembali ia dapat melihat wajah
itu. wajah cantik yang benar benar dirindukannya itu. namun bayangan pertemuan
terakhirnya dengan seohyun ditaman ini 2 tahun lebih yang lalu mencekat langkahnya.
Tiba tiba saja perasaan amarah dan rasa sesak itu menyerangnya lagi. Kyuhyun
memejamkan matanya. Sebuah helaan nafas lolos dari bibirnya.
“Seohyun-ah,”
gumamnya lirih. Kyuhyun memutuskan untuk berbalik. Tidak, ia tidak sanggup
bertemu dengan seohyun sekarang. Biarlah nanti, saat dirinya benar benar bisa
melupakan rasa sakit itu dan ia benar benar siap untuk kembali meminta pada
gadis itu untuk menjadi miliknya.
Kyuhyun
berjalan menjauhi tempat itu. satu pertanyaan yag mengganjal dipikarannya saat
ini. Bukankah seohyun berada dinegri orang saat ini? Lalu kenapa ia bisa berada
disini? Apa tadi hanya halusinasinya saja? Tapi tidak mungkin, seohyun terasa
begitu nyata tadi. Mungkin saja seohyun memang berada di korea saat ini kembali
karena ia cuti. Kyuhyun menggelengkan kepalanya. Lebih baik ia pulang saat ini
dan mempelajari kembali skripsi yang sudah disususnnya.
.
.
‘selangkah
lagi, bersabarlah sayang,’
Siang
hari ini panas sinar matahari begitu menyengat. Benar saja, saat ini musim
panas melnada negri korea. Orang orang mencari cara untuk menghilangkan rasa
panas yang menyengat itu. ada yang memakan eskrim, berkipas, ataupun berdiam
dalam ruangan ber-ac layaknya namja yang saat ini menjabat menjadi seorang
pemimpin diperusahaannya yang masih terbilang kecil. Kyuhyun memijat dahinya
pelan. Banyaknyamasalah yang dialami perusahaan kecilnya hampir saja membuatnya
frustasi. Bahkan sempat terlints dibenknya ntuk berhenti menjalankan perusahaan
itu dan memilih menjadi tentara saja.
Namun
ingatannya terhadap perkataan seohyun dahulu selalu membuatnya berfikir ulang
untuk menyerah. Dimana saat itu ia dan seohyun masih sama sama seorang siswa
smp. Bedanya saat itu kyuhyun berada di tingkatan terakhirdan seohyun tingkatan
satu tahun lebih rendah darinya. Belum lagi kyuhyun harus dibuat frustasi juga
karenaa semenjak malam itu, ia tak pernah berjumpa lagi dengan seohyun dialam
nyata.
Kyuhyun
menutup dokumen yang baru saja dibacanya. Kyuhyun menghembuskan nafasnya kasar.
Diliriknya jam yang berada dilengan kirinya. Jam makan siang sudah hampir
habis. Tak perduli, kyuhyun meraih jasnya dan berjalan keluar dari ruangannya.
Sepertinya berjalan jalan ditaman adalah
hal yang baik untuk menenangkan pikirannya. Siapa tahu, jika saja ia beruntung
ia bisa bertemu dengan seohyun seperti setengah tahun yang lalu.
Butuh
waktu setengah jam untuk kyuhyun bisa sampai ketaman. Jarak dari kantornya ke
taman ini sebenarnya tidaklah jauh. Hanya saja jalanan macet tadi. Setelah
memarkirkan mobilnya kyuhyun memutuskan untuk langsung menuju ketempat dimana
ia dan seohyun biasa membaca dulu. Kyuhyun merasakan sangat ingin kesana. Tak
tahu mengapa tapi kyuhyun merasakan kebahagiaan akan menjemputnya jika ia cepat
kesana.
Namun
setelah lama berkeliling ditaman itu. hanya sebuah harapan palsu yang kyuhyun
dapatkan dari firasatnya. Tak ada seoranpun disana, dan bukannya menjemput
kebahagiaan, kyuhyun malah harus dibuat tambah galau. Karena hari yang sudah
semakin sore, kyuhyun memutuskan untuk pulang.
.
.
‘aku
tidak akan bisa melupakanmu sampai kapanpun.ingat sampai kapanpun!’
Suara
dari aliran air sungai dan burung yang berkicau membawa perasaan kyuhyun
menjadi lebih tenang. Kyuhyun menghirup nafas lebih dalam dari tempatnya
berdiri, merasakan bersihnya oksigen yang bisa ia dapatkan ditempatnya berada
saat ini. Kyuhyun melangkahkan kakinya perlahan menelusuri tempat yang sangat
asri itu meski ia tak tahu dimana tempat ini. Kyuhyun merasa nyaman ditempat
ini.
Tepat
saat kyuhyun baru saja akan berbelok, mata kyuhyun menatap punggung yang
dibalut oleh kain putih dan tertutupi dengan sebagian rambut yang panjang.
Kyuhyun berjalan menghampiri yeoja itu. tepat saat tangan kyuhyun hampir saja
menyentuh pundak yeoja itu, yeoja itu berbalik dan tak bisa dibayangkan betapa
terkejutnya kyuhyun saat itu. mata kyuhyun sukes dibuat bulat sempurna. Jantung
kyuhyun sukses dibuat berdetak lebih cepat.
“seohyun-ah,”
suara itu terdengar sangat lirih. “Seohyun-ah, a-aapa ini benar benar kau?” kali
ini suara kyuhyun terdengar lebih jelas meski terdengar gugup. Yeoja itu yang
memang adalah seohyun hanya bisa tersenyum manis.
Kyuhyun
balas tersenyum manis. Ia tak bisa menahan tangannya unutuk tidak menarik tubuh
seohyun masuk kedalam pelukannya. “aku merindukanmu seohyun, sangat sangat
merindukanmu,” bisik kyuhyun.
Kyuhyun
tersenyum lebar dan mengusap puncak kepala seohyun meski tak ada satu katapun
yang terucap dari bibir seohyun untuk membalas ucapanya. Tak apa, dirinya sudah
merasa sangat bahagia hanya dengan memeluk seohyun seperti saat ini. Senyum
bahagia terus saja terukir diwajahnya.
Tiba
tiba seohyun menjauhkan tubuhnya dari
kyuhyun. Kyuhyun menatap seohyun bingung. “ada apa hyun?” tanya kyuhyun.
Seohyun
lagi lagi hanya diam. Tatapan matanya berubah menjadi sendu. Seohyun menundukkan
kepalanya. “gwenchana?” tanya kyuhyun lagi.
Kyuhyun
menatap seohyun tidak mengerti saat seohyun menepis tangannya yang tadi ingin
menyentuh wajahnya. seohyun mendongak menatap kyuhyun dalam. Perlahan lahan
seohyun berjalan mundur menjauhi kyuhyun membuat kyuhyun semakin tidak mengerti
dengan sikap seohyun yang benar benar aneh.
Jarak
keduanya semakin menjauh. Entah mengapa saat ini kyuhyun merasakan seluruh
anggota badannya tidak berfungsi. Ingin rasanya ia saat ini ia mengejar seohyun
ataupun memanggil nama seohyun sekedar menahan langkah gadis itu. tapi sialnya
ia tak bisa. Sampai saat tubuh seohyun sudah benar benar jauh darinya, kyuhyun
bersyukur setidaknya indra pendengarannya masih berfungsi. Ia dapat mendengar
dengan baik apa yang diucapkan oleh seohyun sesaat sebelum tubuh yeoja itu
menghilang. Sialnya kata kata itu, adalah kata kata yang sangat tidak ingin
kyuhyun dengar keluar dari mulut seohyun.
‘Lupakanlah
aku, oppa’
Kyuhyun
menggelengkan kepalanya. Ia bersyukur tubuhnya tidak sepatung tadi. Kyuhyun
terus menggelengkan kepalanya saat kata kata seohyun masih saja terngiang
ditelinganya.”andwe!” kyuhyun memejamkan matanya rapat.
“ANDWE!”
Kyuhyun
terbangun dari tidurnya dengan nafas yang memburu. Kyuhyun menelan salivanya
susah. Lagi lagi ia memimpikan itu. benar saja, kyuhyun hampir tiap malam
memimpikan mimpi yang sama persis dengan mimpi yang ia alami tadi. Mimpi dimana
seohyun menyuruhnya untuk melupakan dirinya. Namun, tak kyuhyun perdulikan itu.
sampai kapanpun ia takkan pernah melupakan seohyun. ingat sampai kapanpun!
.
.
‘aku
menemukanmu, dan aku takkan pernah melepaskanmu.”
Hari
ini adalah hari minggu. Kyuhyun kembali mengunjungi taman. Pria itu masih
sangat berharap akan ada kajaiban disana. Kyuhyun ingin tuhan mempertemukannya
dengan seohyun lagi ditaman ini seperti hari itu.
Masih
dengan tanggal yang sama dengan bulan serta tahun yang berbeda. Kyuhyun
mengenakan coat coklatnya berjalan mengelilingi taman. Buku bersampul kuning
berada dalam pegangannya. Mata coklatnya terus membaca serentetan kata yang
tersusun di buku berukuran kecil itu. sesekali kyuhyun mengamati jalan yang ia
lewati. Kalau kalau saja ia melewati jalan yang salah atau malah akan menabrak
seseorang.
Namun,
kehati hatiannya tentang menabrak orang sepertinya kurang berjalan dengan baik.
Baru saja kyuhyun akan melihat kedepan, tubuhnya sudah menabrak orang terlebih
dahulu. Tubuh pria itu sukses terhuyung kebelakang. Tidak jatuh hanya terdorong
beberapa langkah kebelakang. Kyuhyun dengan cepat menghampiri yeoja yang baru
saja ditabraknya itu.
“agassi
gwencana?” tanya kyuhyun pelan. Kyuhyun
berjongkok mensejajarkan tinggi tubuhnya dengan yeoja yang masih terduduk itu.
“gwencana? Apa kau terluka? Jeongmal mianhe... aku tak melihatmu tadi,” tanya
kyuhyun lagi karena yeoja itu hanya menunduk.
‘Oppa tahu? Meski
ini untuk yang terakhir, tapi aku sangat bahagia,”
Yeoja
itu memejamkan matanya kemudian mendongak menatap langsung kyuhyun yang berada
tepat dihadapannya. Yeoja itu sukses membuat mata kyuhyun hampir keluar dari
tempatnya dan juga membuat mulut kyuhyun menganga lebar. Kyuhyun benar benar
tidak menyngka. Harapannya terkabulkan?
“Seohyun-ah?”
kyuhyun kerjapkan matanya berulang ulang. “Seohyun-ah benarkah ini kau?”
ulangnya lagi. “ini benar benar kau?” seakan tak percaya, kyuhyun terus
mengulang pertanyaan yang sudah pasti jawabannya itu. yah, yang berada dihadapan
kyuhyun, yeeoja yang ditabrak kyuhyun tadi adalah seohyun.
Kyuhyun
mengangkat tangannya menyentuh pipi chuby itu sekedar meyakinkan bahwa seohyun
yang berada dihadapannya bukanlah ilusinya semata.”Oppa,” dan panggilan lirih
itu benar benar meyakinkan kyuhyun bahwa yang berada dihadapannya ini benar
benar yeoja yang ia rindukan. Tak akan
menyia nyiakan kesempatan ini
lagi, dengan cepat kyuhyun tarik tubuh seohyun masuk kedalam pelukannya.
Seohyun membalas memeluk erat namja itu.
Air
mata melengkapi peluk rindu sepasang anak manusia itu. baik kyuhyun ataupun
seohyun sama sama tak dapat lagi menahan bendungan air mata mereka. menangis
bersama sama, mengungkapkan perasaan mereka lewat tangis itu. kyuhyun semakin
erat memeluk yeoja itu seakan tak membiarkan yeoja itu jauh darinya walau satu
milipun.
“Aku
merindukan mu Seohyun. Anni... tapi sangat sangat merinndukanmu. Seohyun-ah..
oh seohyun-ah kau harus tau itu,” kyuhyun ungkapkan seluruh yang memenuhi
hatinya. “kau darimana saja? Kenapa baru muncul sekarang? Tak tahukah kau aku
tersiksa selama ini? Tak tahukah kau aku mencarimu selama ini? Aku
merindukanmu. Sangat sangat sangat merindukanmu” kyuhyun bawa tubuhnya dan
seohyun berdiri dengan masih saling bertatapan.
“aku
jauh lebih merindukanmu oppa. Kau benar benar jahat pergi wamil tanpa
mengizinkan aku untuk mengantarmu.” Balas seohyun. kyuhyun tersenyum kaku. “dan kau bertanya kemana saja aku selama ini? Tidakkah itu pertanyaan yang
lucu?” seohyun sedikit terkekeh. “bukankah selama ini aku selalu berada
didekatmu? Kau saja yang tidak menyadarinya,” sungut seohyun.
Kyuhyun
mengernyit bingung. “kau bercanda?” balas kyuhyun masih bingung. “jiak selama
ini kau berada di dekatku, untuk apa aku mengadu kesepian tadi padamu ny.cho?”
balas kyuhyun.
Seohyun
terperanjat mendengar panggilan kyuhyun padanya tadi. “ny.cho?” ulang seohyun.
“ne,
ny.cho. tak salahkan aku memanggilmu seperti itu? kau juga sebntar lagi akan
menjadi ny.cho,” jawab kyuhyun tersenyum.
seohyun
memandang senyum kyuhyun itu. hati seohyun benar benar sakit sekaligus senang
mendengar kata kata itu. sekali lagi seohyun tatap senyuman manis yang benar
benar sanga ia rindukan itu. seohyun beranikan tangannya untuk mengusap dengan
lembut pipi tirus itu. seohyun tersenyum sendu. Seohyun memalingkan wajahnya
saat air matanya akan turun. Ia tak sanggup. Benar benar tak sanggup.
Kyuhyun
memandang heran seohyun. kyuhyun merasa aneh dengan tingkah laku seohyun.
kyuhyun merasakan seperti seohyun akan pergi jauh dan lebih lama dari
sebelumnya. Astaga perasaan macam apa ini?
“oppa,
maukah kau menemaniku ke Seoul university? Aku ingin mengenang masa lalu kita
disana oppa,” ucap seohyun tiba tiba yang semakin membuat kyuhyun berfikiran
aneh.
.
.
Walaupun
merasa aneh, kyuhyun tetap turuti permintaan seohyun. kyuhyun ajak seohyun
keatap gedung yang saat ini telah digunakan sebagai gedung fakultas design
grafis. Tempat diamana dulu mereka kembali berbaikkan.
Kyuhyun
berdiri ditepi atap gedung. Kepalanya mendongak menatap langit yang terlihat
cerah itu. senyum mengembang dibibir namja itu. tak dapat ia definisikan lagi
betapa bahagianya ia saat ini. Ia sungguh tak menyangka harapannya akan segera
terkabulkan sebentar lagi.
Beda
dengan seohyun. seohyun menatap satu persatu tiap sudut diatas atap gedung itu.
seohyun tersenym tipis mengingat saat ia berani berbohong diatas atap gedung
ini. Seohyun menata kyuhyun yang masih tersenyum dengan kepala mendongak keatas
menatap lepas langit yang cerah. Lagi senyum sendu itu menghiasi wajah pucat
itu.
“kau
tahu seberapa sering aku datang kesini seohyun-ah?” kyuhyun mengalihkan
pandangannya pada seohyun yang saat itu menatap kearah pemandangan dibawah.
Seohyun hanya diam, masih bertahan dengan posisinya itu. “dulu hampir setiap
aku pulang kuliah. Tapi sekarang, sangat jarang karena aku sibuk mengurus
perusahaan untuk masa depan kita.” Kyuhyun tersenyum lurus kedepan.
“awalnya
aku ingin menjadi perwira saja, tapi
demi keinginanmu yang pernah kau ucapkan padaku dulu, aku rela merintis usaha
dari nol perusahaan,” sambung kyuhyun. Seohyun menatap kyuhyun dalam.
Sebegitu
inginkah kyuhyun untuk bersamanya? Sampai namja itu rela melakukan semua yang
ia harapkan. Seohyun tertunduk lesu. Dirinya semakin dirundung rasa bersalah.
Tapi mau bagaimana lagi? Takdirnya sudah
digariskan berjalan seperti itu. ia bisa apa untuk menolak takdir yang
sudah mutlak itu. seohyun meneteskan air matanya. Ia benar benar tak tahan
menahan gejolak dalam hatinya. Hatinya bemar benar terasa sakit karena perang
batin yang ia lakukan sendiri.
“Seohyun-ah?
Kenapa kau hanya diam sedari tadi?” protes kyuhyun. kyuhyun mengangkat wajah
seohyun yang sedari tadi menunduk. Kyuhyun tertegun saat wajah seohyun sudah
basah oleh air mata. Kyuhyun menatap
seohyun khawatir. Ia mengusap lembut pipi chubby seohyun menghapus air mata
yang masih saja turun dari mata bulat seohyun.
“Jangan
menangis Seohyun-ah, ada apa?” tanya kyuhyun perhatian. “apa aku menyakitimu,
hmm?” sambung kyuhyun lembut.
Seohyun
menggelengkan kepalanya dengan perlahan. “Tidak. Aku tidak apa Oppa. Aku
hanya... Ak-aku..” Seohyun tak dapat melanjutkan kalimatnya lagi. Seohyun beralih menatap mata kyuhyun dengan
teduh. “Oppa, maukah kau berjanji untukku?” alih seohyun membuat kyuhyun
mengernyitkan alisnya tak paham.
“aku
tidak ingin mendengar kata tidak mau. Jadi, oppa harus berjanji padaku, arra?”
ucap seohyun lagi. Kyuhyun berpura pura merengut sebal. “Ish, permintaan apa
itu.”
“Sudahlah.
Dengarkan ucapanku baik baik. Kau harus
terus mengingatnya. Anggap aja ini sebagai perkataan terakhirku, jadi-“
“jangan
bicara yang tidak tidak ny.cho!”
“jangan
memotong ucpanku oppa!” balas seohyun sebal.
“tapi
perkataanmu membuatku takut pabbo!” ucap
kyuhyun sembari menarik ujung hidung seohyun yang dingin.
“aku
serius oppa, dengarkan perkataanku baik baik” seohyun menatap mata kyuhyun
dalam. “aku tak jujur jika aku mengatakan aku tak mencintaimu. Kau cinta
pertamaku oppa, bahkan cinta terakhirku,”
“aku
juga mencintaimu seohyun, meski kau bukan yang pertama tapi aku janji akan
menjadikanmu cinta terakhirku,”
“anni...
kau tak perlu lakukan itu oppa. Cukup jadikan aku sebagai kenangan orang yang
pernah kau cintai,”
“aku
sunguh sungguh seohyun, kau cinta terakhirku,” kyuhyun menggenggam tangan
seohyun namun seohyun dengan perlahan menarik tangannya.
“aku
jauh lebih bersungguh sungguh oppa, jebbal... aku ingin kau...” seohyun
menunduk. Ia tak yakin harus mengatakan ini. Tapi mau bagaimana lagi. Hal ini
memang seharusnya sperti itu. ia tak ingin kyuhyun semakin dalam mencintainya.
Ia tak ingin pada akirnya melukai hati kyuhyun lebih dalam.
“kau
cari penggantiku. Aku tak mungkin bersamamu”
“sampai
kapanpun aku tidak akan mau. Kenapa kau jadi berkata seperti itu eoh? Apa
karena kau sudah memiliki namja? Lalu apa artinya cinta yang kau ucapkan tadi?”
“anni.
Hanya kau oppa, tapi ada sebuah alasan mengapa aku tak mungkin bisa bersamamu
oppa, maaf aku tak bisa katakan padamu sekarang.” Ucap seohyun. “aku harus
pergi sekarang, maaf.”
“aku
tidak perduli dengan alasanmu! Aku mencintaimu seohyun-ah sungguh. Tunggu aku
besok. Aku akan datang melamarmu. Seohyun kau dengar itu!” teriak kyuhyun pada
seohyun yan perlahan lahan menghilang dari pandangan kyuhyun.
Kyuhyun
terdiam setelah itu. rasa sesak menguasai hatinya lagi. Entah karena apa
kekosongan dalam hatinya kian terasa nyata. Padahal ia sudah bertemu dengan
seohyun. kyuhyun menarik nafas panjang untuk menenangkan perasaannya.
“seohyun-ah,”
“haruskah
aku percaya?? Ini semua tidak benarkan? Tolong katakan ini hanya mimpiku. Mimpi
burukku”
Seorang
yeoja terlihat berjalan memasuki kawasan pemakan dengan setangkai bunga lili
putih ditangannya. Dia adalah yuri. Yuri kemudian meletakkan bunga itu diatas
pusara makam yang figura fotonya menampakkan gambar yeoja cantik bergaun putih
yang tersenyum dengan manis. Yuri mengamati foto itu lama. Jujur ia merindukan
senyum itu. yuri memalingkan wajahnya. ia takut ia takkan sanggup menahan air
matanya jika lebih lam menatap senyum itu. yuri dngan perlahan mendudukkan
dirinya kemudian menutup matanya untuk berdoa. Setelah itu yuri tersenyum
manis.
“apa
kabar joo? Kau baik baik sajakan disana?”
“kau
pasti bahagia disanakan? Kau pasti senang bisa bersama samhon dan imo seo
lagi.”
“maaf
aku baru bisa mengunjungimu hari ini. Kau tahukan 3 hari lagi aku akan menikah
dengan yesung oppa,”
“Joo,
aku menemukan rekaman suaraku diponselku. Itu untuk kyuhyun oppakah? Aku banyak
mendengar kau menyebut namanyadisana,”
Yuri
mendesah lemah. Ia kembali menguatkan perasaannya. “aku tak bisa tingal lebih
lama, aku pulang dulu ya. Annyeong! Nanti aku akan mengunjungimu lagi.”
.
.
‘aku
kamu selamanya. Cinta tak hanya didunia. Tunggu aku,’
pagi
hari ini terasa begitu gelap karena adanya awan mendung dilangit kota seoul.
kyuhyun baru saja terbangun dari tidurnya karena mimpi buruk yang lagi lagi
mengusiknya. Benar, lagi lagi kyuhyun bermimpi seohyun yang pergi. Kyuhyun
kemudian beranjak untuk mandi. Senyum terpeta diwajahnya. Setelah cukup lama
kyuhyun sudah rapi dengan setelan tuxedonya. Jika orang orang bersiap dengan
cepat untuk sampai ditempatnya bekerja atau sekolah, beda dengan kyuhyun yang
lebih memilih untuk membolos hari ini. senyum lebar terpeta diwajahnya. Kyuhyun
mematut dirinya didepan kaca besar yang ada dalam kamarnya.
“kau
sudah terlihat tampan kyu,” gumam kyuhyun narsis. Kyuhyun kemudian mengabsen
semua barang yang telah ia persiapkan
semalam. Ia berencana akan meminta bantuan yuri untuk melamar seohyun.
.
.
Kyuhyun
duduk dengan gelisah. Hampir satu jam ia menunggu didepan apartemen yuri.
Kyuhyun memejamkan matanya.
“kyuhyun
oppa!” seru seorang yeoja. Yeoja itu berdiri dihadapan kyuhyun.
“yuri-ah!
Aish, darimana saja kau? Kau tau aku sudah hampir lumutan menunggumu,”
“untuk
apa oppa kemari?” tanya yuri.
Kyuhyun
menggaruk tengkuknya yang tak gatal. “kemarin, aku sudah bertemu seohyun, aku
berjanji hari ini akan melamarnya, jadi-“
“oppa
lupakan seohyun! kau tidak bisa melamarnya oppa, seohyun ... seohyun.. seohyun sudah
meninggal. Seohyun sudah meninggal setahun yang lalu”
“Mwo?
Kekeke... kau bercanda eoh? Seohyun kemarin bersamaku, dan kau bilang seohyun
sudah meninggal setahun yang lalu? Jika kau tak ingin membantuku, kau tidak
perlu mengatakan kebohongan seperti ini. kau tak perlu menyumpahi seohyun untuk
mati,”
“aku
serius, hiks... seohyun sudah meninggal setahun yang lalu. Seohyun meninggal
karena kanker yang dideritanya oppa”
“GEOTJIMAL!!!
Jangan mengada ada yuri-ah. Kau berbohong katakan kau berbohong sekarang,”
“Dengarkan
rekaman ini. aku tahu pasti kau takkan percaya. Jika setelah itu kau masih
ingin mencari seohyun, kunjungilah makam orang tua kalian.” Kyuhyun mengambil
ponsel milik yuri. Kyuhyun merasakan ada hal yang buruk. Dengan pelan jempol
tangannya menyentuh layar ponsel yuri,
“Annyeong Kyuhyun
Oppa,”
.
.
.
Daun
yang telah menguning terlepas dari
tangkainya tertiup angin yang berhembus kala itu. kyuhyun berdiri dihadapan
sebuah tempat peristirahatan terakhir seseorang yang sangat berharga baginya.
Tubuh kyuhyun terhempas disamping makam itu. tangannya bergetar kala menyentuh
rerumputan yang tumbuh diatas makam itu.
“ah apa kau sudah
menyelesaikan wamilmu?”
“aku merindukanmu
oppa. Aku ingin menemuimu bolehkah?”
“tapi sangat
disayangkan itu tidak akan bisa terwujud lagi,”
Kyuhyun
tak kuasa menahan air matanya. Ia terisak keras dan tak henti menggumamkan nama
Seohyun.
“kau tahu kankerku
yang dulu kembali oppa. Sial sekali bukan?”
“padahal jika saja
penyakit ini tidak ada, pasti aku sudah menikah dengamu,”
Kyuhyun
tak bisa mengontrol mulutnnya yang terus mengucapkan maaf berulang ulang.
“kau tahukan aku tidak benar benar menolakmu.
Mana mungkin itu terjadi. Aku sangat mencintaimu,”
“aku sudah pernah
bilang pada oppa bohong sekali jika aku berkata tidak mencintaimu,”
“oh ya, mungkin aku
sudah tak di dunia lagi saat kau mendengar rekaman ini. benar bukan?”
“jika benar, aku
mohon lupakan aku oppa.”
“kau ingat ucapanku
waktu itu? tuhan memang mengabulkannya oppa. Kau akhirnya mencinaiku,”
“tapi kumohon buang
cintamu untukku.”
“lupakan aku,
hiduplah dengan baik oppa. Carilah yeoja yang lebih baik dariku.”
“oppa, kurasa aku
tak bisa berbicara banyak lagi.”
“Saranghe,
Aishitemasu, Wo ai ni, I Love You,”
“Cukup aku yang
mencintaimu. Selamat tinggal oppa,”
“Sampai jumpa seohyun. Saranghe, aku
mencintaimu. Sangat sangat mencintaimu.”
.”oppa tahu apa yang paling
kuinginkan?”
Kyuhyun hanya diam sembari
memperhatikan seohyun yang akan membuka suaranya lagi.”bahkan jika aku harus
matipun aku tak apa jika tuhan mau mengabulkan permintaanku itu,”
“jangan berbicara yang aneh aneh
seohyun-ah...”
“oppa
tahu? Permintaan terakhirku itu adalah mendengar oppa menyatakan cinta padaku
dan melamarku.” Ujar seohyun sembari terkekeh.
Kyuhyun
memejamkan matanya. Sebuah senyum misterius tercetak samar dibibirnya.
“Aku
sangat mencintaimu seohyun, kita tetap akan menikah. Meski tak didunia,”
“Saranghe,”
DORR!!!!!!
End.